Proses Peleting Pakan Kelinci
Pelet merupakan bentuk bahan pakan yang
dipadatkan sedemikian rupa daei bahan konsentrat atau hijauan dengan tujuan
untuk mengurangi sifat keambaan pakan. Evi (2012) menjelaskan bahwa pengolahan
pakan dalam bentuk pelet ini juga lebih menguntungkan dibandingkan dengan
bentuk lain, diantaranya dapat meningkatkan konsumsi, efisiensi pakan,
meningkatkan kadar energi metabolis pakan, membunuh bakteri patogen, menurunkan
jumlah pakan yang tercecer, memperpanjang lama penyimpanan, menjamin
keseimbangan zat-zat nutrisi pakan dan mencegah oksidasi vitamin. Akan tetapi
ada beberapa keterbatasan dalam peleting ini diantaranya bilapemanasan terlalu
tinggi, maka dapat merusak protein an
asam-asam amino juga bila tidak ditambah antioksidan dapat merusak vitamin A, E
dan K.
Ada dua cara yang dapat ditempuh dalam
pembuatan pakan berbentuk pelet kelinci, yaitu secara manual dan atau dengan
menggunakan mesin (feedmill). Pembuatan pakan secara manual dilakukan dengan
menggunakan alat-alat yang sederhana. Alat yang dipergunakan adalah sekop
(paddle) atau drum yang dirancang dengan mengunakan prinsip kerja mixer
Cara yang kedua dengan menggunakan
mesin. Mesin pembuat pakan ini terdiri atas mesin-mesin penggiling (hammer
mill), mesin penimbang (weigher), mesin pemusing (cyclone), mesin
pengangkat/pemindah bahan (auger, elevator), mesin penghembus (blower), mesin
pencampur (mixer), dan mesin pembuat pelet. Untuk pembuatan pelet menggunakan
alat blower, boiler, mash bin, cooler, die, screw conveyor, mixer, vibrator dan
transporter.
Umumnya
proses pengolahan pelet terdiri dari 3 tahap, yaitu :
1. Pengolahan
pendahuluan meliputi pencacahan dan penghancuran menjadi tepung
2. Pembuatan
pelet meliputi pencetakan, pendinginan dan pengeringan
3. Perlakuan
akhir meliputi pengemasan (pengepakan) dan penggudangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar