foto

Selasa, 13 Mei 2014

Pelleting

Proses Peleting Pakan Kelinci
Pelet merupakan bentuk bahan pakan yang dipadatkan sedemikian rupa daei bahan konsentrat atau hijauan dengan tujuan untuk mengurangi sifat keambaan pakan. Evi (2012) menjelaskan bahwa pengolahan pakan dalam bentuk pelet ini juga lebih menguntungkan dibandingkan dengan bentuk lain, diantaranya dapat meningkatkan konsumsi, efisiensi pakan, meningkatkan kadar energi metabolis pakan, membunuh bakteri patogen, menurunkan jumlah pakan yang tercecer, memperpanjang lama penyimpanan, menjamin keseimbangan zat-zat nutrisi pakan dan mencegah oksidasi vitamin. Akan tetapi ada beberapa keterbatasan dalam peleting ini diantaranya bilapemanasan terlalu tinggi, maka  dapat merusak protein an asam-asam amino juga bila tidak ditambah antioksidan dapat merusak vitamin A, E dan K.
Ada dua cara yang dapat ditempuh dalam pembuatan pakan berbentuk pelet kelinci, yaitu secara manual dan atau dengan menggunakan mesin (feedmill). Pembuatan pakan secara manual dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang sederhana. Alat yang dipergunakan adalah sekop (paddle) atau drum yang dirancang dengan mengunakan prinsip kerja mixer
Cara yang kedua dengan menggunakan mesin. Mesin pembuat pakan ini terdiri atas mesin-mesin penggiling (hammer mill), mesin penimbang (weigher), mesin pemusing (cyclone), mesin pengangkat/pemindah bahan (auger, elevator), mesin penghembus (blower), mesin pencampur (mixer), dan mesin pembuat pelet. Untuk pembuatan pelet menggunakan alat blower, boiler, mash bin, cooler, die, screw conveyor, mixer, vibrator dan transporter.
Umumnya proses pengolahan pelet terdiri dari 3 tahap, yaitu :
1.    Pengolahan pendahuluan meliputi pencacahan dan penghancuran menjadi tepung
2.    Pembuatan pelet meliputi pencetakan, pendinginan dan pengeringan

3.    Perlakuan akhir meliputi pengemasan (pengepakan) dan penggudangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar